Stres tidak hanya menjengkelkan, jika dialami terus menerus dari waktu ke waktu bahkan dapat mendatangkan malapetaka yang akan memperburuk emosi dan kesehatan fisik Anda.
Seperti diberitakan Huffington Post, masalah stres jangan dianggap sepele. Jika kondisinya semakin kronis, stres bisa menimbulkan sejumlah penyakit mematikan, termasuk tekanan darah tinggi, serangan jantung, stroke dan depresi.
Para ahli telah mengungkapkan, setiap orang perlu mewaspadai adanya gejala stres yang mungkin sering diabaikan hingga akhirnya menimbulkan beberapa masalah kesehatan.
Mimpi buruk dan berulang
Stres yang dirasakan oleh manusia, seringkali menjadi bayangan buruk hingga mengganggu tidur malam hari. Mimpi buruk pun kerap dialami oleh mereka yang tengah dirundung stres.
Lauri Quinn Loewenberg, penulis Dream On It - Unlock Your Dreams, Change Your Life, yang ditulisnya untuk Doctor Oz, menyatakan, mimpi buruk seperti rumah kebakaran atau ketinggalan bus bisa menjadi sinyal bahwa Anda sedang mengalami stres.
"Ini, dua dari lima mimpi yang paling umum dialami orang yang sedang stres," kata Loewenberg.
Otot-otot tegang
Stres menyebabkan otot tegang dan bahkan bisa memicu kejang otot, hingga untuk beberapa kasus serius, masalah ini bisa menjadi lebih fatal.
Tak hanya itu, mata kedutan juga bisa menjadi pertanda stres. Meskipun tidak ada bukti secara ilmiah, banyak orang yang mengeluh kedutan juga mengatakan mereka lelah atau stres.
Gemeletuk gigi
Sejumlah orang tak sadar mengalami gemeletuk gigi saat tidur, seperti gerakan gigi mengunyah ketika mereka mengalami stres.
Siklus haid terganggu
Bagi wanita, perubahan dalam siklus menstruasi juga bisa menjadi tanda bahwa tubuh sedang mengalami stres.
Saat stres melanda, wanita mungkin saja mengalami terlambat datang bulan. Beberapa bahkan mungkin mengalami kondisi yang dikenal sebagai amenore sekunder, kondisi dimana siklus haid benar-benar terhenti.
Atau, tak sedikit pula, wanita yang mengalami nyeri luar biasa saat haid hingga menimbulkan kram sampai dua kali. Hal ini bisa dialami wanita ketika mereka tengah stres.
Rambut rontok dan beruban
Kehilangan rambut atau bahkan rambut berubah menjadi warna perak, ini bisa menjadi sinyal lain dari stres.
Namun, jika Anda memiliki masalah genetik soal rambut beruban, hal ini mungkin lain cerita. Tapi, peristiwa traumatis dan stres pun bisa memicu tumbuhnya uban lebih cepat.
Mayo Clinic menjelaskan bahwa stres dapat menyebabkan sel-sel darah putih menyerang folikel rambut dan menghentikan pertumbuhan, dan juga dapat menempatkan folikel rambut mengalami fase istirahat, sehingga rambut mudah rontok saat dicuci dan disisir.
Iritasi usus
Stres juga dapat menyebabkan reaksi yang lebih serius, termasuk sindrom iritasi usus, atau IBS.
Meski hubungan antara stres dan masalah pencernaan tidak sepenuhnya dipahami banyak orang, namun, stres benar-benar bisa membuat usus lebih sensitif.
Mudah diserang flu
Stres juga mengakibatkan sistem kekebalan tubuh menurun, sehingga mereka yang mengalami stres, rentan terserang flu.
Satu studi menemukan bahwa orang yang mengalami stres tingkat tinggi, dua kali lebih sensitif pada udara dingin. Hormon stres kortisol tampaknya mengecilkan volume pada respon inflamasi tubuh.
"Stres menyebabkan sel kekebalan tubuh jadi kurang sensitif terhadap kortisol," kata Sheldon Cohen, Ph.D., penulis penelitian dan seorang profesor psikologi kesehatan di Carnegie Mellon University di Pittsburgh.
"Mereka tidak dapat mengatur respon inflamasi, dan karena itu, ketika mereka terkena virus, mereka lebih mungkin untuk terkena pilek," katanya.
Comments