Kata-Kata Bijak Mario Teguh Tentang Cinta

Jujur saja, cinta merupakan sesuatu yang menimbulkan banyak sebab dan akibat, faedah dan kerugian serta berbagai macam lainnya yang tidak bisa ditebak dengan ilmu matematika, tidak memiliki satuan yang bisa diukur dengan alat ukur, dan tidak bisa ditimbang dengan neraca terbaik sekalipun. Cinta menyangkut soal perasaan hingga pada puncaknya banyak sekali menimbulkan berbagai macam cerita cinta dan perasaan baik gembira, sedih, suka, duka, galau, frustasi, benci, dan lain sebagainya.

Bicara soal cinta, nama Mario Teguh mungkin tidak asing bagi kita orang Indonesia. Dia (Mario Teguh) senantiasa memberikan wejangan dengan kata-kata bijak motivasi tentang kehidupan juga tak jarang mengiringinya dengan kata-kata cinta yang memberikan jalan keluar bagaimana cinta itu seharusnya diberikan, bagaimana menggapi cinta yang datang, dan bagaimana memastikan kadar cinta seseorang.


cinta

Sehubungan dengan banyaknya aneka rasa tentang cinta, dan begitu banyak orang mengeluh tentang cinta, sudah tiba masanya untuk memberikan sedikit masukan untuk yang lagi galau, sedih, bimbang, dan sejenisnya berdasarkan kutipan kata-kata bijak Mario Teguh tentang cinta berikut ini:

Mudah-mudahan dari kutipan kata-kata bijak Mario Teguh tentang cinta berikut ini, menjadi solusi terhadap permasalahan cinta yang sedang atau sudah terjadi, juga untuk berjaga-jaga agar tidak terjebak dengan cinta dan rayuan yang bukan sesungguhnya tulus karena cinta serta mempertahankan jika memang yang ada dihadapan adalah cinta sejati.

Kutipan Kata-Kata Bijak Mario Teguh Tentang Cinta


Sifat asli orang sebetulnya selalu ada, tapi mata yang dirabunkan oleh cinta, logika yang dilumpuhkan, telinga yang ditulikan, dan hati yang dibekukan oleh cinta, membuat orang yang sedang jatuh cinta TIDAK MELIHAT sifat asli yang sebetulnya sudah ditampilkan.

Banyak orang berani mengumbar janji cinta, tapi sedikit yang berani bertanggung-jawab dalam pernikahan.

Lebih baik mencintai dia yang jauh tapi merindukanmu, daripada mencintai yang dekat tapi hatinya jauh.

Cinta selalu indah. Salah memilih kekasih dan salah cara mencintai adalah perusak keindahan cinta. Maka, jangan salahkan cinta. Cinta hanya memperlakukanmu seindah pekertimu.

Jika engkau ingin berbahagia, lebih mendengarlah, kurangilah bicara, senyumlah selalu, seringlah tertawa, mencintalah dengan setia, lambatlah untuk marah, cepatlah memaafkan, dan bersyukurlah atas yang telah kau miliki.

Cinta yang sejati itu Talk Less, Do More. Tidak banyak janji, tapi langsung melamar dan membangun keluarga.

Undang-Undang Cinta: Love is respect. Jika dia tidak menghormatimu, dia tidak mencintaimu.

Tiada yang bisa menyetarai keindahan dan kekuatan cinta sebagai penghebat kehidupan. Tapi, tidak ada kegilaan yang menyamai kegilaan cinta. Dan tidak ada yang lebih tergesa daripada ketergesaan cinta. Maka, jika engkau sedang menyiapkan diri bagi cinta, penuhilah hatimu dengan iman, waspadakanlah logikamu terhadap muslihat dan rayuan palsu, dan dekatkanlah telingamu kepada ibu, ayah, dan kakak-kakakmu yang bijak. Berhati-hatilah dengan cinta!

Cinta tidak harus menjelaskan alasan dari kehadirannya, atau tujuan dari perilakunya.

Tujuan dari cinta adalah membahagiakanmu. Jika tidak membahagiakan, pasti itu bukan cinta.

Jika engkau sudah mencintai 100% tapi dia tetap berkhianat, itu berarti dia 100% bukan untukmu. Satu-satunya persentase yang diijinkan dalam cinta adalah 100%. Yang selain itu – sulit membahagiakan.

Jika Anda tidak mencintai dengan 100% bagaimana mungkin Anda mengharap untuk dicintai dengan 100%? Cinta itu seperti sedekah. Yang Anda berikan adalah yang Anda terima, dan menjadikan semua yang sudah ada pada diri Anda menjadi bibit bagi berkembangnya semua kekayaan, baik kekayaan dunia dan kekayaan akhirat. Perhatikanlah, apakah ada orang yang sebagaimana pun suksesnya – yang berbahagia tanpa cinta? Jika Anda sedang dicintai, jangan sia-siakan cintanya.

Cinta, jika ada yang dekat dan jelas kesetiaannya, mengapakah harus mengharapkan cinta yang jauh dan tak pasti? Jangan sampai upaya untuk mencari yang jauh itu adalah karena tidak mensyukuri yang dekat.

Saat engkau mencintai seorang wanita, hargailah kesediaannya untuk memilihmu sebagai sahabat yang diharapkannya penuh cinta, mesra, dan setia di dalam masa-masa yang mudah dan sulit. Demi cintanya kepadamu dan cintamu kepadanya, setialah hanya kepadanya.

Tidak dibutuhkan biaya apa pun untuk jatuh cinta, tapi follow-up-nya dalam pernikahan bisa tidak murah.

Sesungguhnya, kecantikan seorang wanita ada dalam pandangan hati laki-laki yang mencintainya. Kecantikan wajah dan dandanan adalah keindahan untuk pandangan orang yang melihat yang di luar, tapi kecantikan jiwa hanya bisa dilihat dengan mata hati.

Kalimat terbaik setelah "Aku mencintaimu." adalah "Hidupku akan sangat indah jika engkau bersedia menjadi istriku." Yang selain itu hanyalah hiburan untuk memperpanjang waktu penantian yang tak pasti.

Cinta itu sederhana. Aku dan kamu, dan tidak ada yang lain. Aku untukmu, dan kamu untukku. Yang lain cuma nonton.

Ketertarikan gila saat pertama cinta ditemukan, memang mudah menyatukan dua pribadi yang sangat berbeda untuk berjanji setia sepanjang hidup. Hanya saja, panjangnya hidup yang dilihat oleh mata yang mabuk cinta, bisa jadi sangat pendek. Itu sebabnya cinta saja tidak cukup. PERSAHABATAN dan LOGIKA YANG JERNIH antara dua jiwa itulah yang memanjangkan cinta mereka menjadi kebersamaan yang membahagiakan.

Jika Anda merindukan kehidupan yang aktif, yang ceria dengan harapan yang positif mengenai masa depan yang mapan dan berwenang, jangan biarkan hati Anda kosong dari cinta. Jangan hindari cinta, jatuh cintalah! Jangan kehilangan gemes-nya cinta, jatuh cintalah lagi kepada pasangan Anda. Ambillah keuntungan dari kekuatan cinta. Cinta, kekuatan dari keindahannya menjadikan apa pun mungkin.

Cintamu diabaikan? Engkau patah hati dan merasa dunia tak berarti lagi. Kemudian kau kasihani dirimu dengan ratapan dan air mata, kau rusak kesehatanmu sendiri, yang menjadikanmu tak menarik bagi calon kekasih baru yang lebih baik dan memuliakanmu.

Comments