Massimiliano
"Max" Biaggi adalah pembalap motor Italia dan juara dunia World
Superbike Championship 2010. Sepanjang karir balapnya, ia telah
memenangkan Kejuaraan Dunia 250cc empat kali, dan runner-up baik di
500cc maupun MotoGP. Pada tahun 2007 ia pindah ke World Superbike
Championship, finish ketiga secara keseluruhan sebagai pemula dan
memperoleh gelar juara dunia World Superbike Championship pertamanya
pada tahun 2010.
Dia dijuluki 'il Corsaro' ('Sang Corsair') dan 'The Roman Emperor' ('Kaisar Romawi').
Karir
125cc
Sewaktu
kecil Biaggi lebih tertarik pada sepak bola. Namun pada 1989, setelah
ia diberi sepeda motor untuk ulang tahunnya yang ketujuh belas, ia
langsung memulai karir balap di kelas 125cc pada usia delapan belas
tahun. Pada tahun 1990 ia memenangkan Kejuaraan Italian Sport Production
Championship. Setelah sukses di 125cc, Biaggi pindah ke kelas 250cc.
sumber: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=5587924
250cc
Pada
tahun 1991, Biaggi menjadi juara Eropa dengan motor Aprilia RS250, dan
pada tahun yang sama ia finish kedua puluh tujuh pada kelas 250cc untuk
pabrikan yang sama. Pada tahun 1992, Biaggi menyelesaikan seluruh musim
pertamanya di Grand Prix 250cc untuk Aprilia, dan finish di posisi
kelima secara keseluruhan. Di musim tersebut ia memenangkan race pertama
di Kyalami, Afrika Selatan. Musim berikutnya, Biaggi bergabung dengan
Honda, dan finish di urutan keempat dalam klasemen kejuaraan, termasuk
kemenangan tunggal di Barcelona. Pada tahun 1994 ia kembali ke Aprilia
dan mendominasi kejuaraan Grand Prix 250cc dengan memenangkan tiga gelar
berturut-turut pada tahun 1994, 1995 dan 1996. Pada tahun 1997, Biaggi
kembali lagi ke Honda untuk tim ERV Kanemoto, dan memenangkan gelar
keempatnya berturut-turut. Setelah itu, ia pindah ke kelas 500cc.
500cc
Biaggi
membuat awal yang mengesankan dalam debut 500cc nya, merebut pole
position, menciptakan fastest lap dan memenangkan balapan pertamanya di
Suzuka pada 1998 untuk tim Kanemoto Honda. Dia juga menang di Republik
Ceko dan menyelesaikan seluruh musim sebagai runner-up di belakang Mick
Doohan yang legendaris. Biaggi kemudian bergabung dengan Yamaha untuk
berperang melawan Honda yang tampil dominan. Dia finish keempat pada
tahun 1999, ketiga pada tahun 2000, dan kedua pada tahun 2001.
MotoGP
Pada
tahun 2002, Biaggi mengendarai motor 4 langkah untuk pertama kalinya.
Ia menang di Brno (Republik Ceko) dan Sepang (Malaysia) untuk meraih
posisi runner-up di belakang saingannya, Valentino
.
Pada
tahun 2003, Biaggi finish ketiga di klasemen MotoGP setelah bergabung
kembali di tim Honda Camel Pramac Pons. Diharapkan bahwa Biaggi akan
menjadi salah satu kandidat utama untuk gelar juara dunia pada tahun
2004, tetapi kecelakaan di Estoril membuat harapan itu memudar. Pada
akhir musim MotoGP 2004 Biaggi menyelesaikan kejuaraan di tempat ketiga,
di belakang Sete Gibernau dan juara dunia,
.
Biaggi
memulai musim 2005 sebagai pembalap pabrikan resmi Honda, bergabung
dengan pembalap Amerika Nicky Hayden di tim Repsol Honda dengan direktur
teknik ERV Kanemoto. Diharapkan kelanjutan kerjasama dengan Kanemoto
dan dukungan penuh dari Honda akan membuat Biaggi sebagai salah satu
pesaing utama pada tahun 2005. Namun, karena Honda ternyata lebih
mendukung rekan Biaggi, Hayden, Biaggi menyelesaikan musim hanya di
urutan kelima.
Biaggi
kehilangan posisinya untuk musim 2006, tempatnya diisi oleh juara
250cc, Dani Pedrosa. Dia bernegosiasi dengan Honda, Kawasaki, dan
Suzuki, tetapi tetap tidak mencapai kesepakatan kontrak bahkan dengan
dukungan dari Camel, sponsornya. Pada tanggal 10 Januari 2006, Biaggi
memposting di situsnya bahwa dia tidak akan ambil bagian dalam MotoGP
musim 2006.
World Superbike Championship
Biaggi
berusaha untuk mencapai kesepakatan agar bisa membalap di World
Superbike Championship (WSBK) untuk tim Corona Alstare Suzuki pada tahun
2006, tetapi tim tidak bisa menerimanya karena masih mempertahankan
pengendara yang lama, juara 2005 Troy Corser dan Yukio Kagayama.
Akibatnya, ia mengambil cuti panjang, tetapi pada tanggal 14 September
2006, Biaggi mengumumkan ia telah menandatangani kontrak untuk
menggantikan Troy Corser.
Biaggi
memulai musim dengan memenangkan lomba pertama di Losail International
Circuit di Qatar dan finish kedua di race dua. Max Biaggi menjadi salah
satu dari lima orang yang memenangkan race pertama mereka di WSBK, dan
satu-satunya pembalap yang pernah memenangkan balapan pertamanya di
Superbike dan GP 500cc. Dia kemudian finish 3 dan 4 di Phillip Island,
Australia.
Max
Biaggi akhirnya menempati posisi ketiga klasemen, di belakang Juara
Dunia James Toseland dan rider Yamaha Noriyuki Haga. Pada akhir musim,
Francis Batta, Direktur tim Alstare Suzuki Racing, terpaksa melepas
Biaggi, karena hilangnya sponsor utama Corona Extra. Selain itu, Suzuki
memutuskan untuk menarik tim pabrikan dari WSBK untuk tahun 2008, dan
fokus pada kejuaraan MotoGP.
Pada 2008 Biaggi bergabung dengan
tim privateer Sterilgarda / GoEleven, bekerja sama dengan Ruben Xaus.
Tujuh podium mengantarnya pada posisi tujuh klasemen, tiga tempat di
depan Xaus dan satu tempat di depan pembalap Ducati Michel Fabrizio.
Pada
2009 ia bergabung kembali dengan tim pabrikan Aprilia. Dia naik podium
di dua race di Qatar, dan terus mencetak poin sebelum mengambil
kemenangan pertamanya di Brno, setelah pemimpin balapan Fabrizio dan Ben
Spies bertabrakan. Dia finish kedua di belakang Spies dalam race 2, dan
menyelesaikan musim secara keseluruhan di posisi 4.
Biaggi
tetap bersama Aprilia untuk tahun 2010, juara ganda di Monza
mengantarnya naik ke posisi dua dalam klasemen. Kemenangan ganda lainnya
di Amerika Serikat memberinya tempat pertama dalam klasemen, setelah
sebelumnya pemimpin klasemen Leon Haslam gagal untuk menyelesaikan
perlombaan.
Pada bulan Agustus 2010, Biaggi menandatangani perpanjangan dua tahun kontrak bersama Aprilia.
Pada
tahun 2010, Biaggi menjadi pembalap Aprilia dan Italia yang pertama
memenangkan Kejuaraan Dunia di World Superbike Championship.
Kehidupan pribadi
Biaggi
dikenal dengan julukan “The Roman Emperor” juga “Mad Max” dan terkenal
karena hubungan yang sulit dengan pers, personel tim dan pengendara
lain.
Sepanjang karirnya, Biaggi terkenal karena persaingan panas dengan rekan senegaranya Valentino
. persaingan ini ditampilkan dalam film dokumenter 2003 tentang balap sepeda motor yang berjudul “faster”, di mana Biaggi dan muncul.
Pada tahun 1997, ia dikabarkan berkencan dengan supermodel Naomi Campbell. Hal ini menuntun pada penghinaan yang dilakukan oleh
. Pada salah satu perayaan kemenangannya, membonceng
boneka wanita pirang yang mengenakan jersey bola dengan nama Claudia
Schiffer di belakangnya untuk mengolok-olok hubungan Biaggi. Pada GP
Spanyol 2001, kedua pembalap tersebut baku hantam sesaat sebelum naik
podium. Ada upaya untuk menutupi kejadian tersebut dari pers tetapi
segera terungkap.
Pada
tahun 2006 ia menguji mobil F1 untuk tim Midland F1 di sirkuit
Silverstone. Dia menempuh jarak yang setara dengan race normal F1 tanpa
masalah, sementara Valentino kehilangan kontrol dua kali ketika menguji
mobil Ferrari F1 pada tahun yang sama. Biaggi pun berkomentar, "Akhirnya
ada sesuatu yang bisa saya lakukan lebih baik daripada dia (Rossi)."
Biaggi sekarang bertunangan dengan Miss Italia 2002 Eleonora Pedron, mereka dikaruniai seorang putri.
Comments