Presiden Amerika Serikat Obama mengatakan kepada Presiden Otoritas
Palestina Mahmud Abbas, bahwa pihaknya menolak Palestina menjadi negara
peninjau di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Presiden Obama menyatakan penolakannya melalui pembicaraan panjang di telepon dengan Presiden Abbas," kata Nabil Abu Rudeina Juru bicara presiden Palestina di Stasiun televisi Al Arabiya.
Presiden Abbas mengajukan diri ke Majelis Umum PBB, termasuk soal permukiman Yahudi dan agresi Israel terhadap warga sipil.
Namun, Israel dan Amerika menolak rencana Palestina dan mendesak negara Palestina hanya bisa dibentuk melalui negosiasi damai, yang sudah tertunda selama dua tahun.
Yigal Palmor, juru bicara menteri luar negeri Israel, menyatakan Israel sedang menyiapkan argumen bantahan atas rencana Palestina itu. "Menteri Luar Negeri Avigdor Leberman telah mengundang 27 duta besar Israel di Eropa untuk mengadakan rapat penting pekan ini di Wina."
Draf resolusi yang nantinya akan diputuskan melalui suara terbanyak dari 193 negara di Majelis Umum PBB menyebutkan negara Palestina dan Israel harus saling mengakui dan hidup damai. Jika rancangan itu disetujui maka Palestina bisa menjadi negara peninjau di PBB.
Sejumlah pihak menilai manuver politik Abbas itu hanya buat mencari popularitas. Kesohoran Fatah yang dia pimpin anjlok setelah tahun lalu Hamas berhasil menukar serdadu Israel Gilad Shalit dengan lebih dari seribu tahanan Palestina. Kemerosotan Fatah kian terbukti setelah pada pemilihan lokal di Tepi Barat tahun ini, mereka kalah dari kubu independen.
"Presiden Obama menyatakan penolakannya melalui pembicaraan panjang di telepon dengan Presiden Abbas," kata Nabil Abu Rudeina Juru bicara presiden Palestina di Stasiun televisi Al Arabiya.
Presiden Abbas mengajukan diri ke Majelis Umum PBB, termasuk soal permukiman Yahudi dan agresi Israel terhadap warga sipil.
Namun, Israel dan Amerika menolak rencana Palestina dan mendesak negara Palestina hanya bisa dibentuk melalui negosiasi damai, yang sudah tertunda selama dua tahun.
Yigal Palmor, juru bicara menteri luar negeri Israel, menyatakan Israel sedang menyiapkan argumen bantahan atas rencana Palestina itu. "Menteri Luar Negeri Avigdor Leberman telah mengundang 27 duta besar Israel di Eropa untuk mengadakan rapat penting pekan ini di Wina."
Draf resolusi yang nantinya akan diputuskan melalui suara terbanyak dari 193 negara di Majelis Umum PBB menyebutkan negara Palestina dan Israel harus saling mengakui dan hidup damai. Jika rancangan itu disetujui maka Palestina bisa menjadi negara peninjau di PBB.
Sejumlah pihak menilai manuver politik Abbas itu hanya buat mencari popularitas. Kesohoran Fatah yang dia pimpin anjlok setelah tahun lalu Hamas berhasil menukar serdadu Israel Gilad Shalit dengan lebih dari seribu tahanan Palestina. Kemerosotan Fatah kian terbukti setelah pada pemilihan lokal di Tepi Barat tahun ini, mereka kalah dari kubu independen.
Comments