Valentino Rossi, Legenda Terbesar Balap MotoGP

Valentino Rossi merupakan seorang pembalap di kejuaraan grandprix motoGP. Rossi adalah salah seorang pembalap tersukses sepanjang masa, dengan 9 gelar Juara Dunia. Menurut majalah olah raga terbitan Amerika, Sports Ilustrated, Rossi adalah salah satu olahragawan bergaji terbesar di duunia, ia diperkirakan digaji $34 juta pada 2007. Putra dari mantan pembalap GP 250 cc Graziano Rossi dan Stefania Palma ini memegang banyak rekor dan prestasi yang diraihnya melampaui banyak seniornya. Total pembalap eksentrik ini membukukan 9 gelar juara dunia, sekali di kelas 125cc, sekali di kelas 250cc, dan tujuh kali di kelas puncak, 500cc dan MotoGP.
Setelah ayahnya, Graziano Rossi, Rossi memulai balapan di Grand Prix pada 1996 untuk Aprilia di antara 125 cc kategori dan memenangkan Kejuaraan Dunia pertama tahun berikutnya. Dari sana, ia pindah ke kategori 250cc dengan Aprilia dan memenangkan 250cc Kejuaraan Dunia pada tahun 1999. Ia memenangkan Kejuaraan Dunia 500cc dengan Honda pada tahun 2001, Kejuaraan Dunia MotoGP (juga dengan Honda) pada tahun 2002 dan 2003, dan melanjutkan kemenangan beruntunnya dengan memenangkan kejuaraan dunia 2004 dan 2005, setelah meninggalkan Honda untuk bergabung dengan Yamaha, sebelum merebut kembali gelar pada 2008 dan mempertahankannya di tahun 2009.
Rossi adalah yang pertama dalam klasemen terbanyak memenangkan perlombaan dalam sejarah 500 cc / MotoGP, dengan 77 kemenangan, dan kedua di sepanjang masa menang klasemen keseluruhan dengan 103 menang balapan (di belakang Giacomo Agostini dengan 122)
Hidup di Lingkungan Balap
Rossi memang dilahirkan untuk menjadi pembalap, Ia tumbuh dilingkungan yang sangat mendukung kariernya. Ayahnya, Graziano Rossi adalah seorang pembalap besar dimasa ’70-an. Otomatis ia besar dilingkungan yang kental atmosfer balap. Ketika anak-anak seusianya asyik dengan mainannya, Rossi bermain dengan motor balap sungguhan di tengah paddock pembalap ternama Luca Cadalora ataupun Loris Reggiani.
Saat pertama bergabung di GP 500cc bersama tim bekas Doohan, yang dikepalai oleh seorang mekanik handal Australia bernama Jerremy Burgess, suasana paddock sangat terpengaruh perangai Doohan yang temperamental. Semua mekanik dan staff tim tampak serius dan cenderung penuh tekanan. Suasana ini buat Rossi sungguh tak masuk akal, menurutnya ia tak bisa membayangkan membalap tanpa merasa fun, kemudian waktu ia mulai menang, ia bertekad untuk merayakan besar-besaran, menurutnya ia cuma ingin melakukan sesuatu yang baru, menunjukkan emosi memenangkan balap.
Sejak saat itulah, pesta kemenangan jadi ciri khasnya. Tak hanya bersama teman, juga ribuan pendukungnya yang memadati sirkuit. Dengan aksi-aksinya, Rossi bagaikan magnet yang menarik orang untuk menonton GP. Para pecinta GP tentu masih ingat akan aksinya memboncengkan fansnya yang berkostum ayam berkeliling sirkuit, aksinya memboncengkan fans yang berpakaian dokter, ia juga pernah membonceng angka satu raksasa sebagai simbol juara dunia, juga aksi wheelie dan burnout nya yang sudah tak terhitung setiap memperoleh kemenangan. Ia juga kerap memberikan kneepad atau topi nya kepada fansnya dengan melemparnya saat berada di podium. “Valentino itu petarung hebat. Tetapi ia juga tahu kalau kita berada ditengah bisnis hiburan. Jadi ia juga suka menghibur,” kata Burgess.
Panggilan atau Gelar Julukan
Dalam perjalanan balapnya rossi kerap berganti julukan dan melakukan hal-hal yang menarik perhatian dan menghibur. Ia beralasan bahwa semuanya itu dilakukan dimulai dengan niat bersenang-senang dan melakukan sesuatu yang lucu.
Rossifumi Julukan Rossi yang diciptakan oleh temannya saat Rossi membalap di kelas 125cc julukan ini tercipta karena Rossi kagum dengan pembalap Jepang yang khas dengan rambut panjangnya, Norick Abe yang saat itu berumur 17 tahun dan dengan gigih bertarung dengan Michael Doohan dan Kevin Scwantz dikelas 500cc, karena nama asli pembalap Jepang itu Norifumi Abe maka Rossi dijuluki Rossifumi.Tahun 2004 Rossi dan Abe sama-sama membela Yamaha berada dalam beda tim namun satu grafis,yaitu dominasi warna biru.Rossi berada di tim Gauloises Fortuna Yamaha Team sedangkan Abe bernaung di Fortuna Gauloises Tech 3 Yamaha Team.
Valentinik Julukan ini berasal dari tokoh kartun Daffy Duck yang menjadi superhero yang di Italia bernama Paperinik. Julukan ini dipakainya pada saat membalap di kelas 250cc.
The Doctor Setelah naik ke kelas 500cc pada musim 2000 Rossi menjuluki dirinya dengan The Doctor karena membalap di kelas 500cc butuh keseriusan dan ia merasa dirinya bukan anak kecil lagi, selain itu ia juga menyukai ide sebagi illmuwan gila dan melakukan eksperimen gila, ia menganggap pantas memakai julukan itu setelah mendapatkan prestasi sebagai juara dunia.”Di balap 500cc kita tidak butuh superhero. Yang kita perlukan cuma tenang, kalem, dan pemikir seperti dokter,”ucapnya. Disamping itu, nama Valentino di Italia kebanyakan digunakan oleh para dokter. Ia juga mulai mengurangi perayaan kemenangan yang dianggapnya sudah tak pantas ia lakukan. “Cukup dengan melambai seperti pembalap lain, lalu malamnya pesta habis-habisan bareng sahabat-sahabat saya.”
Tehnik Balap Rossi
  • Berbagai tehnik balap Rossi didiskusikan dalam beberapa situs dan majalah balap motor. Menurut Rossi, secara umum membawa motor 880 cc saat ini tidak bisa seagressiv era 990 cc atau 500 cc, dimana tangan kanan pembalap menjadi satu-satunya traction control alami. Jika pembalap tidak cermat menjaga speed dan racing line, ya say goodbye pada pembalap lainnya yang lebih cepat di lintasan. Mengerem, rolling di tikungan dan gas pol menjadi sebuah kesatuan yang tidak bisa dipisahkan! Masa peralihan dari mengerem, menikung dan berakselerasi di kelas 800 cc harus halus dan menuntut kepekaan sang riders.

  • Bagaimana cara Rossi mengerem? Rossi mengerem dengan 3 jari secara habis-habisan (dengan 2 jari, Rossi merasa kurang yakin), baru sesaat sebelum masuk tikungan rem sedikit dikendurkan dan bersiap-siap untuk rebah. Saat mengerem habis di fase awal, tangan diluruskan untuk menahan gaya kinetik. Badan (pantat) dimundurkan hingga mentok ke belakang untuk menjaga kestabilan roda belakang. Saat sebelum memasuki tikungan, tangan dan kedua lutut diregangkan keluar untuk membantu pengereman. dengkul di arah yang berlawanan dengan tikungan dikeluarkan untuk membantu pengereman , sedangkan kaki sebelah dalam diturunkan layaknya balap Supermoto. Menurut Rossi, trik ini sebenarnya bagi dia sendiri hanyalah sebuah refleks, belum ada penelitian yang mengatakan trik ini membuat pembalap dapat lebih singkat dan membutuhkan jarak lebih sedikit dalam pengereman. Ia juga menambahkan, trik ini membuatnya merasa dapat mengerem lebih keras.

  • Stoner dan Pedrosa pun mengatakan hal yang sama. Hanya saja, Stoner mengakui teknik ini juga mempengaruhi keseimbangan dan titik berat. Pedrosa sebaliknya tidak banyak komentar layaknya the Doctor. Kata Pedrosa, cuma refleks dan membantu dalam pengereman keras dan lebih dekat dengan tikungan. Ketika ditanya lebih lanjut, kenapa tidak dari tahun-tahun kemarin ia menggunakan trik ini, Pedrosa menjawab: Sekarang kami mengerem lebih dekat dengan tikungan, tambah dekat. Rossi mengerem 95 persen dengan ban depan dan 5% dengan ban belakang,

  • Beda dibandingkan saat 500cc dan 990cc, saat itu dia menggunakan juga rem belakang untuk menstabilkan motor, sedangkan di zaman 800 cc, tugas ini diambil alih peranti elektronik. Yang 5 % itu di kelas 800 cc ya porsi remnya, sedikit memang, tetapi dibandingkan 0% lebih baik kan? Intinya, di kelas 800 cc rem belakang berfungsi untuk pengereman yang 5 % itu, sedangkan masalah stabilitas diambil alih peranti elektronik.

  • Saat mulai memasuki tikungan, rem sebisa mungkin dilepas sedini mungkin, tentunya tanpa harus keluar dari racing line. Berbeda dengan 990 cc yang bisa mengerem hingga masuk dalam tikungan, 800 cc menuntut teknik balap berbeda. Jika teknik mengerem hingga masuk dalam tikungan di kelas 990 cc masih digunakan, pembalap di kelas 800 cc akan kehilangan kecepatan di tikungan. Di kelas 990 cc, hilangnya rolling speed akan dikejar dengan akselerasi yang lebih brutal dibandingkan kelas 800cc. Karena itulah, kecepatan di tikungan untuk kelas 800 cc lebih penting, dan lebih sesuai dengan karakteristik motor keseluruhan. Makanya pembalap yang over agressiv dengan gaya balap superbike tidak terlalu berkembang di kelas 800 cc!
  • Menurut Rossi, untuk bisa cepat di tikungan, dirinya berusaha mencari batas dimana ban depan tidak kehilangan traksi saat menikung sambil mengerem. Di kelas 800 cc, pembalap tidak bisa menggunakan teknik sliding dengan ban depan untuk mengurangi kecepatan, ya karena itu tadi, pada intinya motor 800 cc tidak mengerem ke dalam tikungan sedalam motor 990 cc.
  • Rossi menambahkan, momen saat mulai melepas tuas rem sangat menentukan, sebab terlambat 10 meter saja, maka hilanglah kecepatan maksimal di tikungan. Jadi, sebisa mungkin tuas rem dilepas sedini mungkin, sebab di kelas 800 cc yang paling menentukan adalah kecepatan saat motor rebah! Nah makanya Yamaha berjaya di 800 cc!

  • Ketika memasuki tikungan, tangan harus rileks dan berusaha untuk menemukan line yang tepat. Saat merebahkan motor menjadi moment yang menentukan, apakah linenya didapat atau tidak. Untuk dapat mempertahankan motor di line balapnya, Rossi menggunakan badan dan dengkulnya. Tips-tips yang digunakan Rossi untuk membuatnya menjadi sosok yang paling ditakuti pembalap lain di tikungan.

  • Kata Wayne Rainey, sang juara dunia 500cc 1990, 1991 dan 1992 (pada tahun 1991): Di kelas 500 cc tidak ada engine brake, ban depan sliding saat memasuki tikungan, jika saya memasuki tikungan itu terlalu cepat. Pada intinya, begini cara kerjanya: kamu rebahkan motor dan berusaha untuk mendapatkan feeling yang bagus di roda depan. Kalau kamu merasakan bagian depan bergerak dan ban depan perlahan menjadi tidak stabil, lebih jatuhkan badan kamu sedikit ke dalam tikungan. Ban depan akan sliding, dan kecepatan akan berkurang. Untuk “menangkap” ban depan yang sliding memang agak “tricky”. Saya harus mengerahkan semuanya: rem belakang, lutut saya dan tubuh bagian atas saya.

  • Kata Mick Doohan, sang juara dunia 500cc 1994-1998 (pada tahun 1991): Beberapa pembalap merebahkan motornya tanpa benar-benar menikung, meskipun motornya rebah, arahnya tetap saja lurus. Di atas 500 cc pada intinya sliding lebih banyak terjadi di roda belakang. Jika roda depan sliding, topang badan kamu dengan lutut (di atas lintasan) dan berusaha untuk tetap tenang. Untuk dapat menjaga motor tetap pada racing line, selama rebah harus “menggantung” ke setang dan mengarahkan arah roda depan ke arah luar/ berlawanan dari tikungan. Selain itu, kamu juga bisa mengendalikan dengan memberi bobot ke footstep. Dalam hal ini peranan tangan dan kaki disini
Pindah ke Yamaha
Pada akhir musim 2003 menjelang musim 2004 Valentino Rossi membuat keputusan yang mengejutkan. Ia memutuskan hijrah dari tim yang dibelanya waktu itu yaitu tim pabrikan Honda, Repsol Honda HRC yang telah mengantarkan dirinya meraih juara dunia 2002 dan 2003 serta membawa Doohan merebut juara dunia 1994, 1995, 1996, 1997, 1998 juga Alex Criville menjadi juara dunia 1999. Rossi memutuskan meninggalkan tim super tersebut dan memilih bergabung bersama tim Yamaha, yang terakhir meraih juara dunia pada tahun 1992 melalui pembalap Wayne Rainey. Rossi tidak pindah ke tim Yamaha sendirian, ia juga membawa Jerremy Burgess, kepala mekaniknya yang dahulu juga menangani Doohan dan Criville. Mereka melakukan serangkaian tes membenahi teknologi motor Yamaha YZR M1 milik Rossi agar mampu menandingi motor terkuat di MotoGP saat itu, RC211V milik Honda.
Mengenai kepindahannya ini, banyak yang tak mengira dan pesimis ia akan mampu mempertahankan gelar juaranya. Salah satu pernyataan pesimis datang dari Max Biaggi, musuh bebuyutannya mengatakan, “Aku tak menyangka ia pindah ke Yamaha, tapi bagaimanapun juga akan sulit mengalahkan Honda. Bahkan Rossi sendiri kurang optimis ia mampu mempertahankan juara dunianya. “Kami membutuhkan waktu untuk tampil kompetitif, untuk menang pada musim pertama bersama Yamaha jelas sangat sulit”. Tapi ia mementahkan semua pandangan pesimis tersebut. Bahkan pada seri pertama musim 2004 di GP Welkom, Afrika Selatan ia mengalahkan Max Biaggi yang mengendari motor Honda, meskipun dengan perlawanan yang sangat ketat, dengan motor Yamaha, yang terakhir naik podium tahun 1992. Bahkan pada tahun 2004 dan 2005 Rossi menjadi juara dunia bersama Yamaha dan menjadi pembalap Yamaha pertama yang paling banyak juara dalam satu musim (Rossi juara 9 kali pada musim 2005).
Opini Tentang Rossi
  • Mick Doohan: “Dia melakukannya (membalap) jauh lebih serius daripada saya.”

  • Max Biaggi: “Bagaimana mungkin tahun pertama dia hanya finish sembilan kali dan tiba-tiba bisa mendominasi seperti itu? Semua pembalap berpendapat sama. Mereka (Honda) memberinya motor hebat, dan cuma dia yang dapat. Mereka melakukan apa saja untuk membuat orang itu menang.”

  • Randy Mamola: “Jika ada balapan dan semua pembalap memakai motor dengan teknologi dan mesin yang sama, juaranya akan tetap motor kuning bernomor 46. VALENTINO ROSSI!”

  • Michael Schumacher: “Rossi akan meraih kesuksesan seperti sahabat saya Michael Doohan. Dia pemuda berbakat dan bisa melakukan apa saja dengan motornya.”
Kehidupan Pribadi
Hobi
Rossi mencoba untuk menjaga kehidupan pribadinya dari mata publik sebanyak mungkin, meskipun ia tidak membuat rahasia tentang kesukaannya pada klub sepak bola Italia Inter Milan. Rossi sering menonton langsung pertandingan Inter Milan dengan duduk bersama para pemain cadangan mereka. Rossi dikenal berteman dekat dengan pemain Inter Milan Marco Materazzi dan Balotelli, Bahkan sesaat setelah memenangi Grandprix Jerman 2006 Rossi merayakan dengan memakai kaos sepak bola Italia bernomor 23 milik Materazzi. Setelah Rossi memenangkan gelar Dunia yang kesembilan pada bulan Oktober 2009, Inter Milan mengucapkan selamat kepada Rossi pada website resmi mereka. Rossi juga seorang kidal.
Valentino Rossi jadi Desainer
Lepas dari kesibukan balapan, Valentino Rossi menyibukkan diri dengan berbagai aktivitas. Sang pembalap andalan Fiat Yamaha itupun kini sibuk menjadi desainer interior, namun hanya khusus untuk anak-anak.
Masih berkutat dengan dunia yang digelutinya yaitu balap motor, maka juara dunia MotoGP 8 kali tersebut juga menerapkan hal-hal yang berhubungan dengan dunia balap motor dalam mengaplikasikan desainnya.
Dengan model grafis dan bentuk motor balap misalnya, Rossi berharap agar anak-anak mengenal dunia balap motor sejak dini. Walhasil, jadilah kamar sikecil menjadi kamar dunia balap motor.
Selain mendesain kamar anak-anak, ternyata Rossi juga hobby dengan dunia fashion desainer. Sebuah perusahaan bernama Berloni, dimana pemiliknya memang dekat dengan Rossi, menampilkan koleksi ‘Valentino Style’.
Desain pakaian tersebut, lagi-lagi masih mengusung dunia balap motor. Apabila tertarik silakan lihat koleksi Rossi di situs Berloni. Selain kegiatan desain-mendesain tersebut, pembalap yang masih setia dengan Yamaha ini juga sempat menengok pameran otomotif di India dan bertemu dengan penggemar yang sudah diseleksi
Hewan Peliharaan Kesayangan
Anjing peliharaan Rossi yang terkenal bernama Guido, bulldog Inggris yang telah sejak tahun 2000 dimilikinya. Setelah Rossi sering berkeliling dunia Guido tidak bisa tinggal di London dan tinggal bersama ibu Rossi di Tavullia. Rossi hanya bisa melihat anjing saat mengunjungi Ibunya. Guido yang gambarnya telah menjadi maskot pada jok motor dan helm Rossi, meninggal setelah GP Australia 2008, dan untuk memberi penghargaan, Rossi merancang stiker khusus bergambar Guido dengan sepasang sayap malaikat surgawi sedang mengambang di awan. Guido telah beberapa kali tampil lain pada motor Rossi. Ketika tertinggal 32 poin di kejuaraan tahun 2006, Guido berpakaian dengan setelan Inuit. Guido juga mengenakan baju tahanan selama tes pra musim.
Kematian Guido telah menarik begitu banyak perhatian seperti yang disebutkan di koran olahraga Italia yang paling bergengsi Gazzetta dello Sport. Sang Anjing bahkan membintangi Quarantasei, sebuah novel grafis yang dihasilkan oleh Milo Manara berisi fiksi tentang petualangan Valentino Rossi dan akhirnya meraih kejayaan dalam balap motor.
Sejak kematian Guido, Rossi kini memiliki dua anjing baru (satu jantan dan satu betina), anjing baru tersebut diberi nama Cesare dan Cecilia. Selama GP Misano tahun 2009, tepat setelah Rossi melakukan kesalahan di Indianapolis, kedua anjing itu mengenakan telinga keledai pada helm Valentino
Pensiun
Juara dunia MotoGP Valentino Rossi menunda rencananya untuk pindah dari lompa balap motor ke balap mobil, karena merasa masih punya waktu untuk berkiprah di kendaraan roda dua itu. Rossi, yang telah memenangi sembilan gelar juara dunia di balap motor, sempat mempertimbangkan apakah tetap di Yamaha atau pindah ke mobil saat kontraknya selesai pada akhir musim mendatang. “Tidak banyak perubahan dalam perkembangan tubuh pria antara usia 22 dan 34 tahun, jadi saya masih punya waktu sisa,” katanya..
Rossi sempat mengungkapkan keinginannya untuk pindah ke balap mobil, terutama reli. Ia sudah sering ikut reli, bahkan finis di urutan kedua dalam Monza Rally di Italia November 2009. Ia juga hampir berlomba untuk Ferrari dalam Formula 1 pada akhir 2006 lalu. “Saat saya selesai dengan sepeda motor, saya mungkin ingin beberapa musim berlomba reli. Saya tahu Formula 1 akan lebih mudah, namun di saat saya pensiun dari MotoGP saya sudah terlalu tua untuk Formula 1,” ujarnya
Rekor
Seluruh rekor diperbaharui sampai 14 April, 2010
Rekor 500 cc/MotoGP

  • Pertama juara seri terbanyak sepanjang sejarah dengan 78 kemenangan

  • Pertama naik podium terbanyak sepanjang sejarah dengan 129 podium.

  • Pertama naik podium terbanyak dalam satu musim dengan 16 podium di 2003, 2005 dan 2008.

  • Pertama fastest lap terbanyak dalam satu musim dengan 12 fastest lap di 2003.

  • Pertama poin terbanyak dalam satu musim dengan 373 point di 2008.

  • Pertama podium secara berurutan dengan 23 podium berurutan, dari GP Portugal 2002 sampai GP Afrika Selatan 2004.

  • Kedua di kejuaraan dunia berturut-turut menang dengan 5 kali berturut-turut di kejuaraan dunia 2001-2005 bersama dengan Michael Doohan dengan 5 gelar juara dunia berturut-turut pada 1994-1998, di belakang Giacomo Agostini dengan 7 kali berturut-turut di kejuaraan dunia 1966-1972.

  • Kedua sepanjang sejarah dengan 7 gelar juara dunia, dibelakang Giacomo Agostini dengan 8 gelar juara dunia.

  • Kedua sepanjang sejarah posisi pole terbanyak dengan 48 pole, di belakang Michael Doohan dengan 58.

  • Kedua di klasemen sepanjang sejarah waktu lap tercepat balapan dengan 63 lap tercepat, di belakang Giacomo Agostini dengan 69.

  • Kedua terbanyak memenangkan lomba dalam satu musim dengan 11 kemenangan pada tahun 2001, 2002 dan 2005 bersama dengan Giacomo Agostini, di belakang Michael Doohan dengan 12 kemenangan pada tahun 1997.

  • Ketiga terbanyak posisi pole dalam satu musim dengan 9 kali posisi start terdepan pada tahun 2003 bersama dengan Casey Stoner dan Kevin Schwantz, di belakang Michael Doohan dengan 12 posisi pole pada tahun 1997, Wayne Gardner dan Freddie Spencer dengan masing-masing 10 posisi pole pada tahun 1987 dan 1985
Sumber : wikipedia dan berbagai sumber lainnya
Previous
Next Post »